Multiprotocol Label Switching (disingkat menjadi MPLS) yaitu adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi. Asas kerjanya menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya
3 fungsi utama MPLS :
Untuk mengaktifkan kemampuan IP pada perangkat yang tidak memiliki kemampuan untuk meneruskan datagram IP dengan cara yang normal.
Untuk meneruskan paket IP bersama explicit routes—precalculated routes yang belum tentu cocok dengan IP routing protocol biasa.
Untuk mendukung beberapa layanan VPN (Virtual Private Network
Destination-Based Forwarding
Masing-masing 2 router yg paling kanan (R3 dan R4) terkoneksi terhadap 1 network, yaitu network 18.1.1/24 dan 18.3.3/24. Sedangkan router sisanya (R1 dan R2) memiliki tabel routing yang mengindikasikan outgoing-interface mana yang digunakan setiap router ketika meneruskan paket pada salah satu network.
Pada gambar (a), (b), dan (c) R2 mengalokasikan label 15 untuk prefix 18.1.1 dan label 16 untuk prefix 18.3.3, dan memberitahukannya ke router tetangga (R1). Ketika paket data dari R1 ingin menuju ke alamat 18.1.1.5, maka R1 akan mencocokkan bahwa 18.1.1.5 cocok dengan prefix 18.1.1dan untuk mengirimkannya sudah ditentukan agar menggunakan label 15. Ketika paket dari R1 sampai pada R2, R2 akan melihat label yang tertera, karena labelnya 15 maka harus diteruskan ke interface 1 dan R2 akan memberi label value 24. Jadi bisa dilihat bawa pengiriman paketnya tidak menggunakan IP, yaitu menggunakan label value.
Kemampuan routing yang eksplisit dapat digambarkan atau disebut dengan jaringan ikan, karena jaringan tersebut memang mirip dengan ikan, hal ini ditunjukan dengan R2 membentuk ekor dan R7 membentuk kepala.
Pada gambar, untuk menuju ke R7 terdapat dua pilihan jalur yang melalui R3 yaitu R1-R3-R6-R7 dan R2-R3-R4-R5-R7. lalu lintas dari R1 ke R7 merupakan salah satu forwarding ekuivalensi kelas (FEC), dan lalu lintas R2 ke R7 merupakan second FEC. Lalu lintas di kedua kelas memiliki jalan yang berbeda senhingga sulit dalam IP routing normal, hal ini dikarenakan R3 tidak bertindak dalam pembuatan keputusan lalu lintas.
Karena MPLS menggunakan label swapping untuk meneruskan paket, ini menjadikannya cukup mudah untuk mencapai routing yang diinginkan jika router MPLS diaktifkan.
Untuk kasus ini, kita tidak dapat menggunakan prosedur yang sama seperti sebelumnya (pendistribusian label) karena prosedur tersebut menetapkan label yang menyebabkan paket mengikuti jalur yang normal dijemput oleh IP routing.
Salah satu aplikasi routing eksplisit adalah traffic engineering. Traffic engineering ini memiliki tugas untuk memastikan bahwa sumber daya yang mencukupi tersedia dalam jaringan untuk memenuhi tuntutan yang sesuai dan mengontrol jalur lalu lintas serta membantu membuat jaringan lebih ahan dalam kegagalan lalu lintas.
Router dapat menggunakan berbagai algoritma untuk menghitung rute eksplisit secara otomatis.