BGP
Ide dasar dibalik autonomous system yaiitu untuk memberikan beberapa cara untuk kumpulan hirarki dari informasi routing dalam ukuran internet yang cukup besar, sehingga meningkatkan skala skabilitas. Permasalahan routing terbagi menjadi dua, yaitu Interdomain Routing (BGP) dan intradomain routing. Selain meningkatkan skabilitas, AS juga dapat memisahkan intradomain routing pada satu AS dari tempat lain. Dengan demikian, setiap AS dapat menjalankan routing secara intradomain apapun protokol yang dipilihnya, bahkan menggunakan rute statis atau beberapa protokol sekaligus jika diinginkan. Namun, permasalahan pada interdomain roting adalah saat salah satu ASS mempunyai perbedaan dalam kemampuan mejangkau informasi terhadap AS lainnya.
Tantangan dalam Interdomain Routing
Tantangan yang terpenting dari interdomain routing adalah kebutuhan setiap AS untuk menentukan routing sendiri. Contoh sederhana yang diterapkan pada AS adalah sebagai berikut. “Bila memungkinkan, saya memilih untuk mengirimkan traffic melalui AS X dibandingkan dengan AS Y. Saya akan menggunakan AS Y jika itu adalah satu-satunya jalan, dan saya tidak pernah membawa traffic dari AS X menuju AS Y dan sebaliknya”.
Ada dua protokol interdomain routing utama dalam sejarah Internet. Yg pertama adalah Exterior Gateway Protocol yang memiliki keterbatasan, dimana terlihat saat terkendala topologi internet yang agak signifikan. EGP dirancang ketika Internet memiliki tree-like topology seperti gambar di bawah, namun tidak memungkinkan untuk topologi yang lebih umum. Perhatikan bahwa dalam struktur Tree-like sederhana, ada satu backbone dan AS terhubung hanya dengan parents dan children, dan bukan sebagai peers.
Pengganti EGP yaitu Border Gateway Protocol (BGP). BGP serig dianggap sebagai salah satu bagian Internet yang kompleks. BGP tidak mengasumsikan bagaimana sistem AS saling berhubungan. BGP membuat grafik yang sewaktu-waktu dapat berubah-ubah. Hal ini dapat mengakomodasi non – treestructured internetwork seperti pada gambar dibawah.
AS terdiri dari 3 klasifikasi, yaitu sebagai berikut.
Tub AS
Memilki koneksi tunggal, dr satu AS ke satu AS lainnya
Multhomed AS
Memiliki koneksi lebih dari satu, namun menolak untuk membawa traffic
Transit AS
Memiliki koneksi lebh dari satu dan dirancang untuk lokal traffic dan menjadi transit.
Ada faktor-faktor tambahan yang membuat interdomain routing itu sulit. Sebuah Internet backbone router harus mampu meneruskan paket yang ditujukan kemana saja di dalam Internet. Berarti, tabel routing akan mencocokkan untuk setiap alamat IP yang valid.
Tantangan lebih lanjut dalam interdomain routing yaitu sifat autonomous dari domain. Perhatikan bahwa domain dari interior routing protocol dapat berjalan sendiri dan menggunakan skema apapun untuk menetapkan metric untuk jalur.
Setiap AS memiliki satu atau lebih perbatasan router dimana paket akan melewatinya untuk masuk dan meninggalkan AS. Sebuah perbatasan router merupakan router IP yang mempunyai tugas memforward paket antara AS. Setiap AS yang ada dalam BGP harus memiliki minimal 1 buah BGP yang dapat berkomunikasi dengan BGP lain dalam AS lainnya.
IPV6
IP Version 6 (IPv6)
Dalam berbagai aspek, dorongan untuk pembuatan versi terbaru dari IP itu sederhana, yaitu untuk berurusan dengan kekurangan dari ruang IP address. CIDR mempertimbangkan untuk membantu mendapatkan rata-rata ruang IP address yang terpakai dan juga membantu mengontrol pertumbuhan dari informasi routing table yang dibutuhkan di router Internet.
Address dan Routing
IPv6 menyediakan Address Space 128-bit, sebagai lawan ke 32 bit versi 4. IPv6 dapat mengatasi 3.4 × 1038 node,dengan asumsi efisiensi 100%. Seperti yang telah kita ketahu, tidak mungkin tugas daripada Address dapat mencapai 100% efisien. Berdasarkan perkiraan yang paling rendah, efisiensi yang digambarkan dari studi tersebut, Address Space IPv6 diprediksi dapat memberikan lebih dari 1500 alamat per kaki persegi dari Permukaan bumi.
Alokasi Address Space
Berkaca pada efektivitas CIDR di IPv4, alamat IPv6 juga tidak mempunyai kelas, namun ruang alamat masih terbagi dalam berbagai cara berdasarkan pada bit utama, dan bit utama menentukan kegunaan yang berbeda dari alamat IPv6. Dalam Address Space unicast global ada beberapa jenis alamat yang sangat khusus dan penting. Sebuah node mungkin dapat ditugaskan ke alamat IPv6 yang kompatibel dengan IPv4 dengan cara men-zero-extendingkan alamat IPv4 32-bit menjadi 128 bit. Node yang mampu menterjemahkan IPv4 dapat menerima perintah sebuah alamat IPv4 yang dipetakan oleh IPv6 dengan mem-Prefix IPv4 32-bit dengan 2 bytes dari seluruh 1s dan kemudian zero-extending kan hasilnya ke 128 bits. Kedua jenis Address special ini telah digunakan dalam transisi IPv4-to-IPv6.
Address Notation
Sama seperti dengan IPv4, ada beberapa notasi khusus untuk menuliskan alamat IPv6. Representasi standar x: x: x: x: x: x: x: x, di mana masing-masing "x" adalah representasi heksadesimal dari sepotong 16-bit alamat. Sebagai contoh :
47CD:1234:4422:ACO2:0022:1234:A456:0124
Alamat IPv6 dapat ditulis menggunakan notasi ini. Karena ada Beberapa jenis khusus dari alamat IPv6, ada beberapa notasi khusus yang dapat membantu dalam keadaan tertentu. Sebagai contoh, alamat dengan sejumlah besar 0s bersebelahan dapat ditulis lebih kompak dengan menghilangkan semua 0 bidang. Demikian contoh :
47CD:0000:0000:0000:0000:0000:A456:0124
Dapat ditulis
47CD::A456:0124
Dua jenis alamat IPv6 yang mengandung IPv4 yang sudah memiliki alamat memiliki notasi khusus mereka sendiri yang membuat ekstraksi dari IPv4 lebih mudah. Sebagai contoh, alamat IPv6 yang dipetakan IPv4 dari sebuah host yang IP address IPv4nya adalah 128.96.33.81 dapat ditulis sebagai:
::FFFF:128.96.33.81
Artinya, 32 bit terakhir yang ditulis dalam notasi IPv4, bukan sebagai pasangan angka heksadesimal yang dipisahkan oleh colon. Sebagai catatan bahwa colon ganda di depan menunjukkan 0s yang utama.